Kamis, 09 Maret 2017

WTM DAN MASSIPAG FILIPINA GELAR WORKSHOP PEOPLE LED DEVELOPMENT

Elisabeth Cruzasa, sedang memfasilitasi kegiatan Workshop
Wahana Tani Mandiri (WTM) dan Massipag Filipina dalam kerja sama dengan Misereor Jerman menyelenggarakan kegiatan Workshop People Led Development In Nusa Tenggara Timur – Indonesia dengan menghadirkan lima (5) lembaga di NTT sebagai Mitra Misereor yakni: Yayasan Tana Nua (YTN) Flores, Yayasan Tana Nua (YTN) Timor, Yayasan Komodo Indonesia Lestari  (Yakines) Manggarai Barat, Yayasan Pengembangan Kemanusian (YPK) Donders Sumba Barat Daya dan Wahana Tani Mandiri (WTM). 

Kegiatan ini dibuka oleh Elisabeth Crusazada (Konsultan Misreor-Filipina).  Peserta kegiatan Workshop 30 orang  itu terdiri dari utusan petani dan staf lembaga dari setiap lembaga mitra. Kegiatan ini dilakukan di Pusat Sekolah Lapangan (Puskolap) Jiro-Jaro, Tana Li, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka.

Dalam sambutan awal, Elisabeth (Konsultan Misereor) memberi apreseasi kepada WTM yang bersedia menjadi tuan rumah dari kegiatan ini. Selain itu, Bess, juga mengajak para peserta agar selama kegiatan ini yang akan dilakukan selama 4 hari (6-9 Maret) melakukan pertukaran informasi lapangan tentang kegiatan yang diemban selama ini dan itu akan menjadi pembelajaran menarik untuk dilakukan perbaikan dalam berbagai aktifitas ke depan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Inge Lempp (Konsultan Misereor untuk wilayah Indonesia Timur) dan yang hadir dari Masipag Filipina diantaranya: Elisabeth Crusada (Konsultan Misereor Filipina), Cris Penerio (Koordinator Nasional Masipag), Clarisa Yesha Ramos (Koordinator Program PPG), Trangguliano Piladobot (Dewan Tani Massipag).

Sedangkan,  Carolus Winfridus Keupung (Direktur WTM) mengucapkan terima kasih kepada Misereor yang mempercayakan WTM sebagai penyelenggara kegiatan ini. Dan Terima kasih juga kepada Masipag yang ingin ke Indonesia untuk bersama-sama menyelenggarakan kegiatan dimaksud. Kami berharap dengan penyelenggarakan kegiatan ini, WTM akan semakin membenahi diri menjadi lebih yang akuntable dan transparan bagi publik dan kemudian berdampak positif kepada kader yang sedang dipercaya sebagai agen perubahan di kampung masing-masing.  

Para Peserta sedang mengikuti Hasil Diskusi Kelompok (06/02)
Beberapa tujuan dari kegiatan ini adalah: pertama, sharing pembelajaran antara mitra misereor, kedua, penemuan nilai dan strategi yang hendak dikembangkan mitra.  Ketiga, membangun solidaritas antar lembaga dan wilayah dalam mewujudkan people led development sebagai substansi program yang perlu dicapai. Keempat adalah menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan di antara lembaga mitra Misereror, ujar Win.

Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan perkenalan dan presentasi awal soal profil aktifitas dari setiap lembaga yang sedang bekerja sama dengan Misereor.  Ada berbagai aktifitas dan isu yang dibicarakan di sana namun hampir semua difokuskan pada tataran pengelolaan pertanian berkelanjutan dengan berbagai problemnya. 

Hari kedua, para peserta dibagi menjadi tiga (3) kelompok untuk melakukan kunjungan lapangan yakni di desa Bhera (kelompok Tani Lowo Lo’o. Di kelompok ini para peserta belajar tentang penelitian kawin silang dan pengelolaan pertanian berkelanjutan dan Sinar Tani Detugau belajar tentang Usaha Bersama Simpan Pinjam dalam kelompok Tani. Sedangkan di desa Dobo Nuapu’u para peserta belajar tentang perkebunan kakao dan bagaimana tentang mengadvokasi pemerintah desa agar kemudian berpihak pada kepentingan petani.


Beatriks Rika, sedang mensharingkan pengalaman kawin silang padi
(06/02/17)
Sedangkan pada hari ketiga, para kader tani Wahana Tani Mandiri juga menghadiri acara tersebut untuk mensharingkan pengalaman mereka dalam mengadvokasi kebijakan di tingkat desa dan teknis pertanian di kelompok-kelompok tani dampingan WTM yang tersebar di kecamatan Mego, Tanawawo dan Magepanda. Pada acara ini, para kader tani WTM penuh semangat dalam mempresentasikan apa yang telah dibuatnya di desa. Kendatipun demikian masih banyak kisah gagal yang harus diperbaiki dalam program-program ke depan agar cita-cita people led development (rakyat adalah pemimpin pembangunan terwujud) di wilayah yang sedang didampingi WTM. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar