Jumat, 10 Juni 2016

WTM PERKENALKAN KONSERVASI TANAH DAN AIR BAGI KADER TANI MAPITARA



Praktek Pembuatan pupuk organik dan pestisida organik

Pelatihan Konservasi Tanah dengan Air diselenggarakan Wahana Tani Mandiri (WTM) dalam kerja sama dengan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF) dalam program “Peningkatan Pendapatan Masyarakat dalam Mendukung Menejemen Ekositem Berkelanjutan di Kawasan Egon Ili Medo”.  Kegiatan pelatihan itu dihadiri 15 peserta, utusan dari Desa Natakoli, Hale, Hebing dan Egon Gahar difasilitasi oleh Kristoforus Gregorius dan Winfridus Keupung di Puskolap Jiro – Jaro, Tana Li, desa Bhera, Kec. Mego (9 – 11) Juni 2016
Dalam pembukaan acara tersebut, Carolus Winfridus Keupung mengatakan bahwa makhluk hidup dan alam semesta merupakan dua unsur penting  yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keduanya memiliki ikatan saling ketergantungan yang sangat kuat. Porsi ketergantungan makhluk hidup terhadap alam jauh lebih besar. Mahkluk hidup memiliki ketergantungan yang penuh terhadap alam, sebaliknya alam menyediakan layanan; seperti tanah dan air bagi keberlangsungan semua mahkluk hidup di dunia.
Lebih lanjut, Win mengatakan bahwa WTM, awalnya menjadi agen pupuk kimia. Namun dalam perkembangannya, WTM kemudian melakukan kaji banding terhadap perbedaan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia.
Dari kajian itu, WTM menemukan sebuah dampak positif yang dimiliki pupuk organik. Bahwa petani di Flores yang masih banyak bergantung pada alam hendaknya menjadikan alam sebagai sebuah lalyanan. Karena itu dengan konsep ini tentunya petani juga turut menjaga kelestarian lingkungan. Mereka disebutnya green’s farmer, ujar win Keupung.
Dalam pelatihan ini juga win membawakan materi  tentang “Konservasi tanah dan air” dijelaskana juga soal struktur dan tekstur tanah. Bahwa tanah yang subur harus memiliki perimbangan antara unsur liat, pasir dan debu. Selain itu juga harus didukung oleh unsur hara makro seperti Nitrogen (untuk pertumbuhan tanaman), Kalium (memperkuat batang dan bunga) dan Phospor (pertumbuhan akar dan batang). Selain itu ada unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman yakni; besi (fe), Seng (zn) Tembaga (cu), mangan (Mn), Boron (B), Molipden (mo).
Sedangkan Kristo, membawakan materi tentang pertanain berkelanjutan yang mana harus dilihat dari aspek ekologi, ekonomi, teknologi dan pemberdayaan. Dalam materi Pemupukan tanaman, kristo menjelaskan tentang pupuk organik dan pestisida organik. Disebutkan beberapa manfaat pupuk organik diantaranya; Meningkatkan lapisan olah permukaan tanah, Meningkatkan populasi jasak renik atau mikroorganisme tanah, Meningkatkan daya serap akar dan daya serap tanah terhadap air, Memperbaiki perembesan air, serta pertukaran udara dalam tanah, Meningkatkan produksi tanaman semaksimal mungkin., Menstabilkan ph tanah, Meningkatkan kapasitas tukar kation, kapasitas buffer dan daya pegar air, Menyuburkan dan menggemburkan tanah, Mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik, Merangsang pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik, sehingga dapat mengambil unsur hara yang banyak dan menjadikan tanaman sehat dan kuat, Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah dan biji.
Sedangkan beberapa keunggulan pupuk organik diantaranya, Meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi berpasir, Meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan, Meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat peresapan air untuk kondisi tanah liat, Menurunkan tingkat kekerasan lapisan permukaan tanah, Mengandung unsur hara makro mikro yang lengkap, Aman (ramah lingkungan), Efektif dan ekonomis (murah/mudah di dapat), Menghilangkan rasidu kimia, Aplikasi yang mudah (bisa diaplikasikan sebelum atau sesudah masa tanam), demikian ulas Kristo.
Dalam melakukan usaha tani secara organik juga dituntut melalui sebuah proses yang benar dimana harus mengetahui jenis pupuk apa yang dibutuhkan dengan memperhatikan dosis nya. Di sisi lain juga perlu diperhatikan waktu, cara pemupukan sehingga tanaman itu subur.
Setelah proses belajar in class, peserta juga melakukan praktek pembuatan pestisida organik dan pupuk organik yang telah disiapkan. Diharapkan dengan pelatihan ini akan memberikan sebuah pemahaman riil agar para kader bisa memperaktekannya di lapangan. Sebab bahan-bahan dasar pembuatan pestisida organik ini banyak terdapat di kawasan Egon Ilimedo, kata Kristo.
Sedangkan, Hermus Peong salah satu peserta pelatihan yang juga adalah pemimpin kelas selama pelatihan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermafaat bagi kami di lapangan. Bahwa, ini menjadi bekal bagi kami dalam upaya memfasilitasi kegiatan usaha tani di lapangan nanti.
Seminggu kami sudah dipasok dengan banyak ilmu, bagaimana memfasilitasi dan kemudian dengan beberapa pengetahuan dasar tentang konservasi tanah dan air. Ini adalah dasar, kami berharap WTM selalu siap meningkatkan kapasitas kami di lapangan dengan beberapa fasilitator lapangan WTM. Kami akan selalu berkoordinasi dengan WTM demi pengelolaan usaha tani terpadu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar