Kabar Nuhang, Maumere, Demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat tani, WTM dalam diskusinya dengan para kader tani dan petani di kelompok-kelompok tani mengidentifikasi berbagai hasil tani yang bisa dikelola sebagai alternatif pendapatan petani. Ada beberapa potensi hasil tani yang bisa dikembangkan diantaranya: kelapa, pisang, mente, kacang dan beberapa hasil kebun lainnya. Sebagai tindak lanjut kegiatan, para kader tani dan kru WTM mengunjungi kelompok Kembang Baru Nangahure untuk belajar tentang teknik pengolahan dan pengemasan minyak kelapa.
Rombongan
yang dipimpin Herry Naif (Koordinator
Advokasi, Riset, Pengelolaan lingkungan dan Hasil WTM),
ini tiba di lokasi sekitar pkl. 09.00 Wita, disambut dengan hangat
oleh seluruh anggota kelompok Kembang Baru beserta Mama Mira (ketua)
dan Yosep Dala (Pembina Kelompok). Dalam upacara penyambutan, Yos
Dala selaku Pembina kelompok Kembang Baru mengaku bangga dan bahagia
karena kelompok mereka dipilih menjadi tempat belajar petani
dampingan WTM. “Hari kami semua merasakan sesuatu yang luar biasa
karena kami dikunjungi oleh Bapak Ibu sekalian. Kami sangat bahagia
sekaligus bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Hari
ini kita akan bersama-sama mempraktekan teknik pembuatan minyak
kepala dan pengemasannya. Jangan sungkan-sungkan untuk belajar
bersama kami” ujar bapak empat anak ini sambil tersenyum.
Lebih
lanjut, mama Mira menguraikan soal apa yang pernah dicapai kelompok
kembang baru. Atas pencapaian ini kelompok pun sering memperoleh
penghargaan, mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional,
misalnya juara satu tingkat kabupaten Sikka tahun 2006 untuk
kategori lomba UKM pengolahan pangan lokal, juara satu tingkat
propinsi NTT tahun 2011 untuk kategori pengolahan abon Tuna, hingga
juara dua tingkat nasional tahun 2010 untuk kategori pengolahan
pangan lokal. Kedua, karena faktor kematangan. Sebab sejak tahun 1991
hingga sekarang kelompok ini masih tetap eksis. Ini bukti bahwa
kelompok ini merupakan kelompok yang kompak dan solid, kata Herry
Naif”.
Di
samping itu Herry Naif (Koordinator
Advokasi, Riset, Pengelolaan lingkungan dan Hasil WTM),
dalam sambutannya menjelaskan alasan mengapa kelompok Kembang Baru
dipilih menjadi tempat kunjungan belajar bagi petani dampingan WTM.
“Pertama-tama, karena kelompok ini merupakan kelompok yang
produktif. Sebab sejak pertama kali berdiri hingga sekarang kelompok
ini selalu menjalankan kegiatan pengolahan hasil sehingga sampai saat
ini kelompok Kembang Baru telah memiliki berbagai produk diantaranya,
Minyak Goreng kelapa murni, kacang asin dan abon ikan tuna. Ketiga
produk tersebut sudah dipasarkan karena sudah dalam bentuk kemasan.
Kedua, karena faktor kematangan. Sebab sejak tahun 1991 hingga
sekarang kelompok ini masih tetap eksis. Ini bukti bahwa kelompok ini
merupakan kelompok yang kompak dan solid, kata Herry Naif”.
Usai
acara penyambutan, rombongan kemudian memulai dengan proses
pembelajaran pembuatan minyak goreng kelapa yang difasilitasi oleh
pak Yos Dala. Rombongan kemudian dibagi kedalam tiga (3) dengan
maksud supaya proses pembelajarannya berjalan efektif. Tahap pertama
yang harus dilakukan adalah tahap seleksi, yakni memilih kelapa yang
berkualitas sebab kualitas kelapa akan berpengaruh pula pada kualitas
minyak. Setelah tahap penyeleksian, mereka kemudian melanjutkannya
dengan pemarutan hingga pada proses pemasakan hingga memperoleh
minyak. Tidak hanya sampai di sini prosesnya, karena setelah selesai
dimasak, minyak kelapa tersebut akan didinginkan dan disimpan pada
wadah khusus untuk disaring dan diendapkan selama beberapa waktu,
lalu dilanjutkan dengan proses pengemasan. Proses pembelajaran
berlangsung begitu seru karena para petani begitu antusias menyimak
dan mempelajari tahap demi tahap proses pembuatan minyak kelapa yang
berkualitas. Bagi para petani proses pembuatan minyak kelapa bukanlah
hal yang baru bagi mereka, namun membuat minyak kelapa yang
berkualitas belum kai capai. “Hari ini kami mendapat banyak ilmu
baru mengenai teknik pembuatan minyak kelapa yang berkualitas” ujar
ibu Linde, peserta dari Dobo.
Diakhir
kegiatan Pak Yos Dala berjanji akan membantu memberikan kembali
teknik pembuatan minyak kelapa jika diundang. “Saya akan dengan
senang hati bersedia membantu teman-teman petani yang ingin membuat
minyak kelapa dikelompoknya masing-masing. Jika teman-teman ingin
dibimbing, hubungi saya dan saya akan selalu siap membantu, “ujar
suami ketua kelompok Kembang Baru ini pada saat penutupan kegiatan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar