Selasa, 01 Maret 2016

KADER TANI: BELAJAR MEMPRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI BERKUALITAS



Kabar Nuhang, Maumere, Demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat tani, WTM dalam diskusinya dengan para kader tani dan petani di kelompok-kelompok tani mengidentifikasi berbagai hasil tani yang bisa dikelola sebagai alternatif pendapatan petani. Ada beberapa potensi hasil tani yang bisa dikembangkan diantaranya: kelapa, pisang, mente, kacang dan beberapa hasil kebun lainnya. Sebagai tindak lanjut kegiatan, para kader tani dan kru WTM mengunjungi kelompok Kembang Baru Nangahure untuk belajar tentang teknik pengolahan dan pengemasan minyak kelapa.
Rombongan yang dipimpin Herry Naif (Koordinator Advokasi, Riset, Pengelolaan lingkungan dan Hasil WTM), ini tiba di lokasi sekitar pkl. 09.00 Wita, disambut dengan hangat oleh seluruh anggota kelompok Kembang Baru beserta Mama Mira (ketua) dan Yosep Dala (Pembina Kelompok). Dalam upacara penyambutan, Yos Dala selaku Pembina kelompok Kembang Baru mengaku bangga dan bahagia karena kelompok mereka dipilih menjadi tempat belajar petani dampingan WTM. “Hari kami semua merasakan sesuatu yang luar biasa karena kami dikunjungi oleh Bapak Ibu sekalian. Kami sangat bahagia sekaligus bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Hari ini kita akan bersama-sama mempraktekan teknik pembuatan minyak kepala dan pengemasannya. Jangan sungkan-sungkan untuk belajar bersama kami” ujar bapak empat anak ini sambil tersenyum.
Lebih lanjut, mama Mira menguraikan soal apa yang pernah dicapai kelompok kembang baru. Atas pencapaian ini kelompok pun sering memperoleh penghargaan, mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional, misalnya juara satu tingkat kabupaten Sikka tahun 2006 untuk kategori lomba UKM pengolahan pangan lokal, juara satu tingkat propinsi NTT tahun 2011 untuk kategori pengolahan abon Tuna, hingga juara dua tingkat nasional tahun 2010 untuk kategori pengolahan pangan lokal. Kedua, karena faktor kematangan. Sebab sejak tahun 1991 hingga sekarang kelompok ini masih tetap eksis. Ini bukti bahwa kelompok ini merupakan kelompok yang kompak dan solid, kata Herry Naif”.
Di samping itu Herry Naif (Koordinator Advokasi, Riset, Pengelolaan lingkungan dan Hasil WTM), dalam sambutannya menjelaskan alasan mengapa kelompok Kembang Baru dipilih menjadi tempat kunjungan belajar bagi petani dampingan WTM. “Pertama-tama, karena kelompok ini merupakan kelompok yang produktif. Sebab sejak pertama kali berdiri hingga sekarang kelompok ini selalu menjalankan kegiatan pengolahan hasil sehingga sampai saat ini kelompok Kembang Baru telah memiliki berbagai produk diantaranya, Minyak Goreng kelapa murni, kacang asin dan abon ikan tuna. Ketiga produk tersebut sudah dipasarkan karena sudah dalam bentuk kemasan. Kedua, karena faktor kematangan. Sebab sejak tahun 1991 hingga sekarang kelompok ini masih tetap eksis. Ini bukti bahwa kelompok ini merupakan kelompok yang kompak dan solid, kata Herry Naif”.
Usai acara penyambutan, rombongan kemudian memulai dengan proses pembelajaran pembuatan minyak goreng kelapa yang difasilitasi oleh pak Yos Dala. Rombongan kemudian dibagi kedalam tiga (3) dengan maksud supaya proses pembelajarannya berjalan efektif. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah tahap seleksi, yakni memilih kelapa yang berkualitas sebab kualitas kelapa akan berpengaruh pula pada kualitas minyak. Setelah tahap penyeleksian, mereka kemudian melanjutkannya dengan pemarutan hingga pada proses pemasakan hingga memperoleh minyak. Tidak hanya sampai di sini prosesnya, karena setelah selesai dimasak, minyak kelapa tersebut akan didinginkan dan disimpan pada wadah khusus untuk disaring dan diendapkan selama beberapa waktu, lalu dilanjutkan dengan proses pengemasan. Proses pembelajaran berlangsung begitu seru karena para petani begitu antusias menyimak dan mempelajari tahap demi tahap proses pembuatan minyak kelapa yang berkualitas. Bagi para petani proses pembuatan minyak kelapa bukanlah hal yang baru bagi mereka, namun membuat minyak kelapa yang berkualitas belum kai capai. “Hari ini kami mendapat banyak ilmu baru mengenai teknik pembuatan minyak kelapa yang berkualitas” ujar ibu Linde, peserta dari Dobo.
Diakhir kegiatan Pak Yos Dala berjanji akan membantu memberikan kembali teknik pembuatan minyak kelapa jika diundang. “Saya akan dengan senang hati bersedia membantu teman-teman petani yang ingin membuat minyak kelapa dikelompoknya masing-masing. Jika teman-teman ingin dibimbing, hubungi saya dan saya akan selalu siap membantu, “ujar suami ketua kelompok Kembang Baru ini pada saat penutupan kegiatan”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar