Selasa, 25 November 2014

WARGA BESIPAE SELENGGARAKAN UPACARA BERKAT BENIH

Kupang - Walhinews, Warga komunitas besipae selenggarakan berkat benih. Komunitas adat besipae, desa linzamnzutu, kecamaztan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS, di tengah kesibukannya dalam mempersiapkan kebun pangannya. Para warga menyempatkan diri melakukan upacara berkat benih yang dipimpin oleh Pdt. Yonathan Selan (sabtu, 18 okt). Kegiatan yang dihadiri enampuluhan warga dan beberapa staf Walhi NTT. Pada acara berkat benih, pdt. Yonathan menyatakan bahwa, besipae diumpamakan sperti umat Israel. Yang awalnya berada dalam penindasan. Tapi skarang berada di kanaan penuh dengan susu-madu. Tapi smua ini harus didukung dengan kerja keras. Karena itu, pada upacara ini sy meminta kita sebagai petani untuk slalu mensykuri anugerah berlimpah yang diperoleh dari alam ini.

Lebih lanjut, dilakukan penchekan persiapan bibit yang dimiliki warga oleh ketua Ita PKK (Ikatan Tokoh Adat Pencari kebenaran dan Keadilan) Imanuel Tampani. Dari hasil identifikasi terhadap bibit yang dipersiapkan, yakni jagung, kacang-kacangan, kacang merah, kacang tanah, kacang arbila, kacang hijau, kacang turis, shorgum dengan beberapa variannya, lombok, tomat, bengkuang, talas, pepaya, bawang merah, bawang putih. Dan masih ada varian pangan lokal yang tidak diketahui nama indonesinya.

Sedangkan, Herry Naif, Direktur Walhi NTT, memberikan apresiasi kepada petani di komunitas besipae yang terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bahwa, tanah adalah alat produksi bagi petani. Tak ada nilainya bila warga mereclaiming dan kemudian hidupnya. Orang besipae harus menunjukan jatidirinya sebagai petani yang bverdaulat dalam kebutuhan pangan. Di sisi lain, para petani juga diminta agar selalu menjadi petani hijau "green farmers". Oleh karena itu, selain mempersiapkan kebun pangan, perlu dipersiapkan pohon2 penghijaun yang mendatangkan air, seperti pohon beringin, lada dan pohon ara. Dan perlu ditanam pohon umur panjang, sperti jeruk, alpukat, nangka yang bernilai ekonomis bagi masa depan. Oslan Purba Mai Jebing

H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar