Minggu, 20 Desember 2015

Walhi Desak Presiden Cabut Izin Pertambangan di NTT

Maumere, Flores Pos
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT Herry Naif mendesak Presiden RI Joko Widodo mencabut semua izin pertambangan di NTT karena pertambangan mendatangkan banyak kerugian bagi masyarakat dan belum berpihak pada rakyat.

"Presiden Jokowi harus mencabut semua izin pertambangan di NTT," kata Heribertus Naif menghubungi Flores Pos, Rabu (28/10).
Herry mengatakan, dari pantauan dan kajian yang dilakukan Walhi selama ini diketahui bahwa rencana ekspansi pertambangan di NTT merupakan kebijakan yang tidak berpihak pada lingkungan dan rakyat NTT.

Alumnus STFK Ledalero ini menyebut enam alasan ekspansi pertambangan di NTT tidak berpihak pada rakyat dan karena itu Walhi meminta pemerintah pusat segera mencabut izinnya.
Pertama, pertambangan adalah industri keruk yang akan mengubah bentangan alam dan tata hidrologi yang berdampak pada kekeringan, longsor dan keterbatasan pangan.
Kedua, pertambangan hanya menguntungkan kelompok modal, sedangkan rakyat akan menikmati kerusakan dan kemiskinan.
Ketiga, pertambangan mencaplok ruang yang selama ini menjadi sumber penghidupan rakyat.
Keempat, pertambangan juga penuh mafia yang hanya akan menjadi ajang perjudian bagi penguasa dalam momentum politik.
Kelima, NTT adalah daerah kepulauan yang membutuhkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan.
Keenam, perlu evaluasi dan monitoring terhadap pertambangan yang dilakukan selama ini agar semua izin dicabut.
"Sekali lagi, Walhi mendesak presiden Jokowi segera mencabut semua izin pertambangan di NTT," katanya.

Dukung
Direktur Wahana Tani Mandiri Kabupaten Sikka Winfridus C. Keupung yang dihubungi terpisah mendukung langkah Walhi NTT yang mendesak pemerintah segera mencabut semua izin pertambangan di NTT.
Saya sangat mendukung pencabutan semua perijinan di NTT karena keberadaan pertambangan sangat tidak menguntungkan rakyat," kata Win. Menurut Win, topografi NTT khususnya Flores sangat kecil dan area yang kecil itu sangat pas untuk pengembangan lahan pertanian.
"Wilayan NTT khususnya Flores sangat potensial untuk pengembangan pertanian. Kita harus tolak segala bentuk penambangan dan memajukan sektor pertanian," kata Win. (Wall Abulat), editor Frans Anggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar