Minggu, 20 Desember 2015

WTM Lakukan Kunjung Belajar Produksi Minyak

Dalam upaya mendorong pengembangan kualitas hidup yang lebih layak bagi masyarakat dampingan di Kecamatan Mego, Mapepanda dan Tana Wawo, Wahana Tani mandiri (WTM) yang didukung Miseror melakukan kunjungan belajar produksi minyak kelapa di kelompok Kembang Baru Nanghure (12/12). Kelopok kembang baru ini menjadi pilihan belajar karena sejak tahun 2009 kelompok ini sudah mengelola dan memproduksi minyak kelapa “Sunset) yang sudah mendapatkan ijin produksi.
Dalam acara pembukaan, rombongan belajar yang dipimpin Herry Naif (Koordinator Penelitian dan Advokasi Lingkungan WTM). Menurut Herry, kunjungan belajar ini merupakan sebuah refleksi atas perjalanan Advokasi WTM sejak 1995. Bahwa WTM sudah berada dalam tiga mazhab, yakni pada awalnya WTM melakukan pengorganiasian kelompok Tani. Tidak heran pada masa itu ada begitu banyak kelompok tani yang dibentuk. Mazhab kedua WTM memperkenalkan konsep pengelolaan usaha tani terpadu secara organik. Pada masa ini WTM, mengkampanyekan tentang pertanian organik, dan secara tegas menolak model pengelolaan pertanian kimiawi. Kini WTM memasuki mazhab pemberdayan rakyat atas hasil produksi kebun atau produksi lain yang bisa dijadikan pendapatan altenatif bagi petani di wilayah dampingan. Bahwa selain upaya memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga, kelompok tani dampingan juga perlu memikirkan berbagai potensi yang ingin dikembangkan oleh para petani, demikian ujar Naif.
Sedangkan Yoseph Dala, Insiator kelompok Kembang Baru memberi apreseasi kepada WTM karena sudah pada saatnya, WTM harus naik kelas. Segala potensi petani harus diolah menjadi yang lebih baik. Untuk itu, hari ini mari kita belajar membuat minyak agar tidak tengik. Dan minyak itu bisa bertahan lama dan diatur pengepakannya. Lebih lanjut Yos mengatakan bahwa pembuatan minyak adalah upaya memberdayakan potensi lokal yang dimiliki kabupaten Sikka yangmana merupakan kabupaten pemilik kelapa terbesar di Wilayah Flores.
Setelah seremonial pembukaan 22 petani yang didatangkan dari 11 kelompok tani dampingan WTM dibagi dalam tiga (tiga) kelompok untuk belajar memproduksi minyak mulai dari cara memilah kelapa yang baik, mengupas, memarut, menyaring hingga memasak minyak.
Seluruh tahapan dan proses pembuatan minyak secara serius diikuti oleh para petani.
Setelah proses memasak minyak, para petani difasilitasi untuk membuat perencanaan bersama agar kegiatan ini punya dampak positif bagi mereka. Dalam diskusi, disepakati bahwa ada 4 kelompok tani yang akan melakukan proses masak minyak pada hari selasa, 15 Desember 2015 untuk mempraktekan apa yang diiperoleh hari ini. Sedangkan beberapa kelompok lain akan mulai memproduksi minyak setelah memasuki tahun 2016 sebagai kebangkita baru.
Di sela-sela kegiatan, Winfridus Keupung, (Direktur WTM) menjelaskan mengenai gambaran konsep yang mau dikembangkan WTM ke depan. Bahwa WTM sedang mendorong agar seluruh hasil produksi dan potensi yang ada hendaknya dikembangkan agar memiliki nilai tambah tetapi bukan berarti mengubah profesi mereka sebagai petani. Karena, menurutnya ini merupakan pendapatan tambahan dalam memenuhi kebutuhan hak dasar petani. Tanpa usaha ini petani akan terus tenggelam dalam berbagai kebutuhan yang melilitinya, ujar Win.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar