TAMBANG EMAS NOELTOKO MULAI DIGARAP
Kefa - Walhinews, Secara historis, Noeltoko bukanlah sebuah nama tempat
baru. Noeltoko adalah pusat kevetoran Uis Kono, yang mana pernah
menjadi pusat pemerintahan wilayah salun miomaffo, kulun maubes (kab.
TTU). Secara geografis, wilayah Noeltoko berbatasan dengan kevetoran
Naktimu dan Aplal. Setelah kemerdekaan, pusat pemerintahan
dipindahkan ke kota kefamenanu hingga sekarang menjadi ibukota
kabupaten TTU.
Sejak tahun lalu, isu pertambangan emas
Noeltoko mulau digulirkan. Malah pernah diinformasikan agar dilakukan
upacara adat untuk pembukaan wilayah itu sebagai daerah tambang
tetapi kemudian ini tidak dijalankan, karena beberapa alasan. Namun
dalam perkembangan informasi yang diterima Walhi NTT, pertambangan
emas ini mulai dilakukan warga dengan mendulang emas di pinggiran
kali Noeltoko oleh beberapa warga di sana.
Mendengar informasi itu,
pihak Ekesekutif Daerah WALHI NTT menghubungi Ketua DPRD TTU (Robby
Nailiu). Dalam konfirmasi itu, Robby membenarkan bahwa wilayah
Noeltoko memiliki potensi emas. Tetapi hingga hari ini, DPRD
Kabupaten TTU belum membahasnya. Malah beliau secara tegas mengatakan
bahwa belum ada Ijin Usaha Tambang Emas di sana. Kami dari DPRD terus
melakukan pemantauan. Kami dengar bahwa ada beberapa orang yang
mendulang emas, katanya.
Merespon wacana ini, WALHI NTT
kemudian melakukan pemantauan dan beberapa kajian sederhana
bahwa: Pertama, Wilayah Noeltoko adalah daerah hulu yang harus dilindungi
pemerintah kabupaten TTU. Bila tidak, akan sangat beresiko bagi warga
Noeltoko sendiri dan bahkan bagi warga di sepanjang kali (sungai)
hingga muara Benenain. Kedua, Pemkab TTU harus secara serius
mengurus penyelamatan ekologi. Karena itu perencanaan pertambangan
emas itu harus ditolak karena akan berkonsekwensi fatal bagi daerah
persawahan rakyat di Noemuti, Maurisu hingga wilayah Kabupaten
Belu. Ketiga, Pertambangan emas Noeltoko akan berdampak secara
sosial budaya, karena wilayah Noeltoko adalah wilayah pusat kevetoran
Uis Kono yang tentunya menyimpan segudang nilai dan barang-barang
budaya yang miliki nilai historis bagi anak-cucu. Keempat, Pemkab
mestinya bersama warga kembali menginisiasi agar kembali
dikonsolidasi nilai dan kearifan orang miomaffo yang pernah ada dan
kemudian mengembalikan daerah Noeltoko sebagai daerah wisata budaya.
Karena wilayah ini, bila dilihat dari landscape-nya sangat menarik
dan sungguh rindang. Karena wilayah ini masih dilihat sebagai daerah
kawasan lindung, demikian ulasan yang disampaikan Walhi NTT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar