Sabtu, 26 Januari 2013

TAMBANG EMAS NOELTOKO MULAI DIGARAP
Kefa - Walhinews, Secara historis, Noeltoko bukanlah sebuah nama tempat baru. Noeltoko adalah pusat kevetoran Uis Kono, yang mana pernah menjadi pusat pemerintahan wilayah salun miomaffo, kulun maubes (kab. TTU). Secara geografis, wilayah Noeltoko berbatasan dengan kevetoran Naktimu dan Aplal. Setelah kemerdekaan, pusat pemerintahan dipindahkan ke kota kefamenanu hingga sekarang menjadi ibukota kabupaten TTU.

Sejak tahun lalu, isu pertambangan emas Noeltoko mulau digulirkan. Malah pernah diinformasikan agar dilakukan upacara adat untuk pembukaan wilayah itu sebagai daerah tambang tetapi kemudian ini tidak dijalankan, karena beberapa alasan. Namun dalam perkembangan informasi yang diterima Walhi NTT, pertambangan emas ini mulai dilakukan warga dengan mendulang emas di pinggiran kali Noeltoko oleh beberapa warga di sana.

Mendengar informasi itu, pihak Ekesekutif Daerah WALHI NTT menghubungi Ketua DPRD TTU (Robby Nailiu). Dalam konfirmasi itu, Robby membenarkan bahwa wilayah Noeltoko memiliki potensi emas. Tetapi hingga hari ini, DPRD Kabupaten TTU belum membahasnya. Malah beliau secara tegas mengatakan bahwa belum ada Ijin Usaha Tambang Emas di sana. Kami dari DPRD terus melakukan pemantauan. Kami dengar bahwa ada beberapa orang yang mendulang emas, katanya.

Merespon wacana ini, WALHI NTT kemudian melakukan pemantauan dan beberapa kajian sederhana bahwa: Pertama, Wilayah Noeltoko adalah daerah hulu yang harus dilindungi pemerintah kabupaten TTU. Bila tidak, akan sangat beresiko bagi warga Noeltoko sendiri dan bahkan bagi warga di sepanjang kali (sungai) hingga muara Benenain. Kedua, Pemkab TTU harus secara serius mengurus penyelamatan ekologi. Karena itu perencanaan pertambangan emas itu harus ditolak karena akan berkonsekwensi fatal bagi daerah persawahan rakyat di Noemuti, Maurisu hingga wilayah Kabupaten Belu. Ketiga, Pertambangan emas Noeltoko akan berdampak secara sosial budaya, karena wilayah Noeltoko adalah wilayah pusat kevetoran Uis Kono yang tentunya menyimpan segudang nilai dan barang-barang budaya yang miliki nilai historis bagi anak-cucu. Keempat, Pemkab mestinya bersama warga kembali menginisiasi agar kembali dikonsolidasi nilai dan kearifan orang miomaffo yang pernah ada dan kemudian mengembalikan daerah Noeltoko sebagai daerah wisata budaya. Karena wilayah ini, bila dilihat dari landscape-nya sangat menarik dan sungguh rindang. Karena wilayah ini masih dilihat sebagai daerah kawasan lindung, demikian ulasan yang disampaikan Walhi NTT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar